Mutasi Karyawan


Pengertian Mutasi
Salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi karyawan adalah mutasi karyawan.
    Kareana dengan penilaian prestasi karyawan akan diketahui kecakapan karyawan itu dalam menyelesaikan uraian pekerjaan (Job decription) yang dibebankan kepadanya. Mutasi ini harus didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan bersangkutan.
    Karena dengan mutasi diharapkan memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaaan, lingkungan pekerjaan dan alat-alat kerja yang cocok bagi karyawan bersangkutan sehingga ia dapat bekerja efisien dan efektif pada jabatan itu.
    Istilah-istilah yang sama penegrtiannya dengan mutasi adalah pemindahan, transfers, job rotation karyawan.
Mutasi Karyawan

Penulis mendefinisikan mutasi karyawan sebagai berikut :

Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) dalam satu organisasi.
     Pada dasarnya mutasi ini termasuk dalam fungsi pengembangan karyawan, karena tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan tersebut.

 Tujuan Mutasi
  1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
  2. Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.
  3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan.
  4. Untuk menghilangkan rasa bosan/jemu terhadap pekerjaannya.
  5. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karier yang lebih tinggi.
  6. Untuk Pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya.
  7. Untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasi nya.
  8. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka.
  9. untuk tindakan pengamanan yang lebih baik.
  10. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan
  11. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.
Prinsip Mutasi
Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat.

Dasar Mutasi
Ada tiga dasar/landasan pelaksanaan mutasi karyawan yang kita kenal : merit system, seniority system dan spoiled system.

  1. Merit system adalah mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, obyektif dan prestasi kerjanya.
  2. Seniority System adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia, pengalaman kerja dari karyawan bersangkutan.
  3. Spoil system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan.

Cara – cara mutasi
Ada dua cara mutasi yang dilakukan di dalam suatu organisasi :
1. Cara tidak ilmiah.
2. Cara ilmiah.

1. Cara tidak ilmiah
  • Tidak berdasar kepada norma/standar kriteria tertentu. 
  • Berorientasi semata – mata pada masa kerja atau pun ijazah tanpa melihat prestasi atau faktor – faktor riil,
  • Berorientasi pada banyak anggaran yang tersedia, bukan atas kebutuhan riil karyawan.
  • Berdasarkan spoil system. 
2. Cara ilmiah
  • Berdasar kepada norma/standar kriteria tertentu. 
  • Berorientasi pada formasi riil kepegawaian. 
  • Berorientasi pada kebutuhan riil karyawan.
  • Berorientasi pada tujuan yg beraneka ragam. 
  • Berdasarkan obyektivitas yang dapat dipertanggung jawabkan.
Ruang Lingkup Mutasi
Ruang lingkup mutasi mencakup semua perubahan posisi/pekerjaan/tempat karyawan, baik secara horizontal maupun vertikal yang dilakukan karena alasan personal transfer ataupun production transfer di dalam suatu organisasi.
     Mutasi ini merupakan penempatan kembali (replacement) karyawan ke posisi/tempat yang baru sehingga kemampuan dan kecakapan kerjanya semakin baik, mencakup mutasi secara horizontal dan secara vertikal.

1. Mutasi horizontal (job rotation/transfer) artinya perubahan tempat atau jabatan tetapi masih pada ranking yang sama dalam organisasi itu. Mencakup:

  • Mutasi tempat (tour of area) Perubahan tempat kerja tetapi tanpa perubahan jabatan/posisi/golongannya. Sebabnya adalah karena merasa bosan atau tidak cocok.
  • Mutasi jabatan (tour of duty) Perubahan jabatan atau penempatan pada posisi semula. 

2. Mutasi vertikal yaitu perubahan posisi/jabatan/pekerjaan, promosi atau demosi sehingga kewajiban dan kekuasaannya juga berubah. Promosi memperbesar authority dan responsibility sedangkan demosi menguranginya. 


Sebab dan alasan mutasi
  1. Permintaan sendiri
    mutasi yang dilakukan atas keinginan sendiri dari karyawan yang bersangkutan dan dengan mendapat persetujuan pemimpin organisasi itu.
    biasa alasan nya sebagai berkut :
    karena kesehatan kurang mendukung, merawat keluarga yang sudah usia lanjut dan tidak bisa bekerja sama dengan karyawan lainnya
  2. Alih Tugas Produktif (ATP) yaitu mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan untuk meningkatkan produksi dengan menempatkan karyawan yang bersangkutan ke jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya.
    alasan : didasarkan kepada kecakapan, kemampuan, sikap dan disiplin karyawan.
  3. Pendekatan mutasi dari segi waktu
    Jika pendekatannya dari waktu dikenal atas Temporary transfer dan Permanent transfer.
  • Temporary transfer adalah mengalihtugaskan karyawan ke jabatan/pekerjaan lainnya baik horizontal maupun vertikal yg sifatnya sementara. Hal ini sering dilakukan kepada karyawan yg sering berhalangan. Agar tidak terbengkalai, untuk sementara waktu pekerjaannya dialihkan kepada karyawan lain. 
  • Permanent transfer adalah mengalih tugaskan karyawan ke jabatan baru secara permanen. 

Masalah merit rating dan mutasi
Merit rating artinya penilaian prestasi kerja yg telah dilaksanakan apakah dengan rencana semula.
Dalam hal ini penilaian dilakukan bila pekerjaan telah selesai dikerjakan atau pekerjaan sedang dikerjakan.
Kendala–kendala pelaksanaan mutasi :
  • Formasi jabatan belum memungkinkan.
  • Pengaruh senioritas.
  • Soal etis (etika).
  • Kesulitan menetapkan standar-standar sebagai kriteria untuk pelaksanaan.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Mutasi Karyawan"

  1. Min tanya dong : apakah untuk mengabulkan mutasi itu biasanya kariyawan dengan masa kerja tertentu atau bagaimana?? Atau adakah parameter waktu yg menjadikan tolak ukur mutasi tersebut di terima atau tidk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelum melakukan mutasi, tentu ada evaluasi yang harus didahulukan, mutasi bisa dilakukan berkali-kali dalam setahun sesuai kebutuhan organisasi. Memang mutasi itu bukan tujuan utama, tetapi mutasi ini betul-betul mencari orang-orang yang kapabel, berintegritas dan mempunyai kompetensi cukup dalam rangka memimpin jabatan masing-masing

      Delete