Pentingnya Wewenang


Sebagai seorang manajer sebuah perusahaan atau organisasi dituntut kemampuannya untuk mengelola perusahaan ataupun organisasi dengan baik agar tujuan dapat tercapai secara efektif. Untuk mewujudkannya diperlukan kemampuan dalam mendelegasikan wewenang kepada setiap organ di perusahaan atau organisasi. Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang ini merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi. 


Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen.

Pentingnya Wewenang

Pengertian Wewenang
Di dalam fungsi pengorganisasian, seorang atasan berdasarkan posisinya mempunyai hak ataupun wewenang untuk menjalankan atau memberikan perintah kepada bawahannya untuk menjalankan wewenangnya.  
Menurut Louis A. Allen, wewenang adalah sejumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan. Sedangkan menurut G. R. Terry, wewenang merupakan kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain, supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.
Wewenang (authority) merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan melakukan kegiatan/aktivitas dalam suatu perusahaan. Tanpa wewenang orang – orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa – apa. Dalam authority selalu terdapat power dan right, tetapi dalam power belum tentu terdapat authority and right. Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang ini merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.
Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektivitas organisasi. Peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.

Sumber Wewenang

Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang yaitu :

Teori Formal (classical view)
Wewenang adalah dianugrahkan. Wewenang ada karena seseorang tersebut diberi, dilimpahi atau diwarisi hal tersebut. Pandangan ini menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. Pendangan klasik ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, di mana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham

Teori Penerimaan (acceptance theory of authority)

Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima atau menolak.

Chester Barnard, menyatakan bahwa seseorang akan bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan hanya bila empat kondisi berikut dipenuhi secara simultan:
memahami komunikasi tersebut tidak menyimpang dari tujuan organisasi tidak bertentangan dengan kebutuhan pribadi mampu secara mental dan fisik untuk mengikutinya, Dengan adanya pandangan kedua (teori penerimaan), maka bagaimanupun juga manajer perlu memperhatikan pandangan ini sebagai titik strategis.  Manajer untuk menjadi efektif akan sangat tergantung pada penerimaan wewenang oleh para bawahan. Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka di perlukan adanya kekuasaan (power), tanggung jawab dan akuntabilitas, dan pengaruh (influence).

Mengapa wewenang itu sangat penting bagi seseoarang?
1. Merupakan dasar hukum bagi seseorang untuk dapat melaksanakan tugas
2. Menciptakan power,right dan rensponbility
3. Menyebabkan perintah pimpinan dipatuhi
4. Menjadi batas apa yang boleh dan tidak dikerjakan

  Wewenang terbagi atas 3 jenis :
1.           Line Authority (wewenang lini), wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung, diseluruh rantai  komando organisasi, untuk mencapai sasaran organisasi.
2.            Staff Authority (wewenang staf), wewenang kelompok, individu yang menyediakan saran dan jasa kepada manajer lini.
3.            Functional Authority (wewenang fungsional), wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.
Batas-batas wewenang :
1.             Kemampuan Jasmani (Fisik) : Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya diluar kemampuan manusia
2.             Alamiah : Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya untuk menentang    kodrat alam.
3.             Teknologi : Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya untuk melakukan tugas yang belum tercapai teknologi.
4.             Keadaan Ekonomi : Pemimpin tidak dapat memerintah atau memaksakan kehendaknya terhadap harga harga pasar,
5.             Lembaga : Wewenang seorang pemimpin dibatasi oleh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,kebijakan dan prosedur.
6.             Hukum : Wewenang seorang pemimpin tidak boleh melanggar dari peraturan hukum/UU yang berlaku.

Persamaan Wewenang dan Tanggung Jawab
Prinsip organisasi mengatakan bahwa  individu-individu seharusnya diberikan wewenang untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Misalnya, bila seorang manajer diberi tanggung jawab untuk mempertahankan produksi, maka dia harus diberi kebebasan secukupnya untuk membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi kapasitas produksi.  Persamaan tanggung jawab dan wewenang secara teoritik adalah baik, namun sukar dicapai.  Ada yang berpendapat bahwa dalam jangka panjang, wewenang dan tanggung jawab adalah sama.  Dalam jangka pendek bagaimanapun juga tanggung jawab seorang manajer akan selalu lebih besar dari wewenangnya, karena ini merupakan ciri delegasi.

Delegasi Wewenang
Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.  Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan:

1.             Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2.             Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas.
3.             Penerimaan delegasi, baik implisit ataupun eksplisit, menimbulkan kewajibn atau tanggung jawab.
4.             Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
5.             Yang perlu disadari dari pendelegasian wewenang adalah di saat mendelegasikan wewenang, manajer memberikan otoritas pada orang lain, namun sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Manajer takut bila mereka melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan.

Alasan – alasan pendelegasian
Beberapa alasan yang mendasari manager mendelegasikan tugasnya kepada orang lain (dalam hal ini pembagian kerja), yaitu:


  1.             Pendelegasian memungkinkan manajer untuk mencapai hasil yang lebih baik dari pada mereka menangani sendiri.
  2.            .  Delegasi dari atasan kepada bawahan adalah proses yang diperlukan agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
  3.           .  Delegasi memungkinkan manajer untuk memusatkan tenaganya untuk tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
  4.           .  Delegasi memungkinkan bawahan untuk berkembang dan dapat digunakan alat untuk belajar dari kesalahan.
  5.             Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan    tidak selalu memahami masalah yang lebih terperinci. Sehingga dibutuhkan organ yang serendah mungkin untuk menangani       masalah yang makin rinci dimana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.

Delegasi Wewenang yang Efektif
1.             Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan, karena tidak semua pekerjaan dapat didelegasikan
2.             Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan, dengan beberapa pertimbangan yakni waktu yang dipunyai karyawan, kemampuan yang dimiliki karyawan, dan kesempatan yang akan dimanfaatkan oleh karyawan
3.             Mendelegasikan tugas, disertai dengan informasi dan pemberian wewenang yang cukup dan bentuk hasil yang diharapkan
4.             Menetapkan feedback, untuk memonitor kemajuan yang dicapai oleh bawahan.
Efektivitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer sukses dan yang tidak sukses. Beberapa teknik khusus untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif:

1.             Tetapkan tujuanBawahan harus diberitahu maksud dan pentingnya tugas-tugas yang didelegasikan kepada mereka.
2.             Tegaskan tanggung jawab dan wewenangBawahan harus diberikan informasi dengan jelas tentang apa yang harus mereka pertanggung jawabkan dan bagian dari sumberdaya-sumberdaya organisasi mana yang ditempatkan di bawah wewenangnya.
3.             Berikan motivasi kepada bawahanManajer dapat memberikan dorongan bawahan melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif.
4.             Meminta penyelesaian kerjaManajer memberikan pedoman, bantuan dan informasi kepada bawahan, sedangkan para bawahan harus  melaksanakan pekerjaan sesungguhnya yang telah didelegasikan.
5.             Berikan latihanManajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan pelaksanaan kerjanya.
6.             Adakan pengawasan yang memadaiSistem pengawasan yang terpercaya (seperti laporan mingguan) dibuat agar manajer tidak perlu menghabiskan waktunya dengan memeriksa pekerjaan bawahan terus menerus.

Keuntungan dan Halangan Delegasi Wewenang

Delegasi wewenang memungkinkan manajer menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada kalau semuanya dikerjakan sendiri. Kadang bawahan mempunyai keahlian yang lebih dibandingkan dengan manajer untuk hal-hal tertentu.
      Beberapa manajer kadang enggan mendelegasikan wewenang karena:

1.         Tidak yakin akan kemampuan bawahan
2.         Keengganan seorang atasan/manajer untuk mendelegasikan wewenang biasanya dikarenakan takut kalau tugas (tanggung jawab)   gagal dikerjakan dengan baik oleh orang lain. Ini perlu diatasi dengan mendorong manajer untuk berani menanggung resiko.   Hanya dengan berani menanggung resikolah perusahaan akan mendapatkan manajer-manajer yang handal dan berpengalaman.
3.         Merasa mampu mengerjakan sendiri
4.         Seringkali ada keinginan pada seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan itu sendiri. Mereka ingin merasakan kepuasan   pribadi bila mengerjakannya sendiri.
5.         Tidak efisien untuk mengajari bawahannya melakukan tugas
6.         Takut wewenangnya akan berkurang
7.         Takut kalau bawahannya dapat melakukan tugas lebih baik dibandingkan dirinya.

Karyawan kadang enggan menerima delegasi wewenang karena beberapa alasan:
1.       takut gagal
2.       merasa tidak ada penghargaan untuk kerja yang akan dilakukannya
3.       tidak mau menanggung risiko.
4.       semua risiko diserahkan atau ditanggung oleh manajer.

Kesimpulan


      Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pentingnya Wewenang"

Post a Comment